ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN TERBARU
3:56:00 AM
Add Comment
Pada kesempatan kali ini, dengan senang hati saya bisa online lagi dan membagikan sedikit ilmu yang dulu pernah saya pelajari di kampus Akkes dulu, yaitu tentang Anatomi Sistem Pencernaan Manusia.
Berikut ini adalah Anatomi Sistem Pencernaan Manusia yang sudah saya susun dengan rapi dan teratur dengan Referensi terbaru, yang mudah-mudahn materi Anatomi Sistem Pencernaan Manusia yang saya her ini dapat bermanfaat untuk pembaca, dan memudahkan pembaca tanpa harus mengetik ulang tugas tentang Anatomi fisiologi manusia.
Baca Juga Asuhan Keperawatan Tuberkulosis Paru (TBC) Referensi Terbaru 2016
Berikut ini adalah Anatomi Sistem Pencernaan Manusia yang sudah saya susun dengan rapi dan teratur dengan Referensi terbaru, yang mudah-mudahn materi Anatomi Sistem Pencernaan Manusia yang saya her ini dapat bermanfaat untuk pembaca, dan memudahkan pembaca tanpa harus mengetik ulang tugas tentang Anatomi fisiologi manusia.
Baca Juga Asuhan Keperawatan Tuberkulosis Paru (TBC) Referensi Terbaru 2016
A. Anatomi dan Fisiologi
Sistem
penceraan merupakan saluran panjang (kurang lebih 9 meter ) yang terlibat dalam
proses mencerna makanan, mulai dari mulut sampai dengan anus. Saluran ini akan
menerima makanan dari luar tubuh dan mempersiapkannya untuk diserap serta bercampur dengan enzim dan zat
cair melalui proses pencernaan, baik dengan cara pengunyahan, menelan dan
mencampur menjadi zat-zat gizi dan energy (Tarwoto, 2009, hal. 263).
Gambar: 2.1. Anatomi Sistem Penceranaan
Miranda (2015)
1. Anatomi sistem Pencernaan
Menurut
Tarwoto,
(2009,
hal. 263). Saluran
pencernaan dilapisi oleh 4 lapisan (tunika) yaitu tunika mukosa, tunika submujkosa, tunika muskulus sirkuler eksterna dan
tunika serosa adventia. Tunika mukosa merupakan lapisan terdalam
yang terdir dari lipatan-lipatan yang membentuk tonjolan (disebut dengan vili).
Terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke faring
bagian atas, dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi
lambung yang sangat asam.
Tunika submukosa terletak diantara lapisan mukosa dan muskularis, terdapat
serat elastin, pembuluh darah, saraf dan sel ganglion. Mengandung sel-sel
sekretoris yang menghasilkan mucus yang dapat mempermudah jalannya makanan
sewaktu menelan dan mellindungi mukosa dari cedera akibat zat kimia. Tunika
muskulus sirkuler eksterna merupakan obat bagian yang memungkinkan organ
pencernaan dapat melakukan pergerakan atau kontraksi. Sedangkan tunika serosa
adventia terdiri dari jaringan ikat.
a. Mulut
Mulut
merupakan jalan masuk yang dilalui makanan pertama kali untuk sistem
pencernaan. Rongga mulut dilengkapi dengan alat pencernaan (gigi dan lidah)
serta kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan, secara umum, mulut
terdiri dari 2 bagian atas bagian luar
(vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan rongga mulut bagian dalam
yaitu rongga yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Palatum terdiri atas palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk
palatum dari sebelah depan tulang maksilaris dan palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa dan
selaput lendir.
Mulut mempunyai fungsi
sebagai pemecah makanan menjadi zat-zat gizi, sekresi mulut
berfungsi untuk meningkatkan pencernaan zat tepung, mengatur pemasukan cairan,
mrerangsang nafs makan dengan cara melarutkan bahan makanan sehingga kontak
bintik-bintik rasa dilidah dan melicinkan makanan sehingga mudah ditelan
(Suratun, 2010: 3).
b. Faring
Faring
merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan esophagus. Di dalam
lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini juga
terletak persimpangan antara jalan nafas dan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut, di depan ruas tulang
belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantara lubang yang disebut ismus fausium.
Didalam faring terdapat sfingter Pharingoesofageal
yang Berfungsi mencegah makanan dari esofagus masuk kedalam faring. Tonsil yang
terdapat didalam lengkung faring berfungsi untuk pertahanan terhadap infeksi
(Suratun, 2010: 3).
c. Esofagus
Merupakan
bagian saluran pencernaan sepanjang ±25 cm dan diameter 2cm. Esofagus berbentuk
seperti tabung berotot yang menghubugkan rongga mulut dengan lambung dengan
bagian posterior berbatasan dengan bagian posterior berbatasan dengan faring
setinggi cartilage cricoidea dan sebelah anterior berbatasan dengan corpus
vertebrae. Ketika seseorang menelan, maka spingter akan relaksasi secara
otomatis dan akan membiarkan makanan atau minuman masuk ke dalam lambung.
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lamung. Agar makanan dpat
berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga
makanan dapat berjalan menuju lambung.
Fungsi
esofagus adalah menyalurkan makanan ke lamung. Agar makanan dpat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
ber-jalan menuju lambung.
d. Lambung
Lambung
merupakan organ pencernan yang paling fleksibel karena dapat menampung makanan
sebanyak 1-2 liter. Bentuknya seperti huruf
J atau kubah dan terletak di kuaran kiri bawah abdomen. Lambung
merupakan kelanjutan dari esophagus bagian superior dan bersambung dengan usus
kecil bagian duodenum. Fungsi utama dari lambung adalah menyimpan makanan yang
sudah bercampur dengan cairan yang dihasilkan lambung (getah lambung).
Fungsi
utama dari lambung adalah menyimpan makanan yang sudah bercampur dengan cairan
yang dihasilkan lambung (getah lambung).
e. Usus halus
Usus
halus merupakan kelanjutan dari lambung yang terletak di antara spingter
pylorus lambung dengan valve ileosekal yang merupakan bagian awal usus besar,
posisinya terletak d sentral bawah abdomen yang disuport dengan lapisan
mesenterika (berbentuk seperti kipas) yang memungkinkan usus halus ini
mengalami perubahan bentuk (seperti berkelok-kelok). Mesenterika ini dilpaisi
pembuluh darah, persyarafan dan saluran limfe yang mensuplai kebutuhan dinding
usus.
Usus
halus memiliki saluran paling panjang dari saluran pencernaan dengan panjang
sekitar 3 meter dengan lebar 2,5 cm, walaupun tiap orang memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Usus halus sering disebut dengan usus kecil karena ukuran
diameternya lebih kecil jika dibandingkan dengan usus besar. Usus halus ini
terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta
ileum (± 3,6 m).
Fungsi usus halus menerima sekresi hati dan
pangkreas, mengabsorbsi sari pati makanan dan menyalurkan sisa hasil
metabolisme ke usus besar. Fungsi dari garam empedu dalam usus halus adalah Emulsikan
lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak besar dalam usus halus g kemudian
dijadikan globules lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk
kerja enzim. Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu mengabsorbsi
zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel. Pengeluaran
kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan kolesterol dan lesitin
untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan dibuang melalui
feses.
f. Usus besar
Kolon
merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus, memiliki panjang 1,5 meter, dan
berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar terbagi menjadi 3 daerah, yaitu
: kolon asenden, kolon transversum, dan kolon desenden.
Fungsi usus besar antara lain adalah Menyerap
air selama prose pencernaan. Tempat
dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli. Membentuk
massa feses. Mendorong sisa
makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.
g.
Rektum
Rektum
merupakan lubang tempat pembuangan feses sebelum dibuang lewat anus feses akan
ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila fese sudah siap di buang
maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus (Tarwoto, 2009,
hal. 263).
Fungsi
dari rektum untuk menampung feses terlebih dahulu pada bagian rektum, apabila
feses sudah siap dibuang maka oto spinkter rektum mengatur pembukaan dan
penutupan anus.
0 Response to "ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN TERBARU"
Post a Comment