RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
10:54:00 AM
Add Comment
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..
No CM : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Risiko Perilaku Kekerasan
|
TUM: Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
|
1. Setelah … X pertemuan klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat:
|
1. Bina hubungan saling percaya dengan:
¨ Beri salam setiap berinteraksi.
¨ Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berinteraksi
¨ Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
¨ Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
¨ Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
¨ Buat kontrak interaksi yang jelas
¨ Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
| ||
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya
|
2. Setelah … X pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya:
|
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:
¨ Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya
¨ Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien
| |||
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
|
3. Setelah … X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan
|
3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya:
¨ Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi
¨ Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku kekerasan
¨ Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan
| |||
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
|
4. Setelah … X pertemuan klien menjelaskan:
o Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukannya
o Perasaannya saat melakukan kekerasan
o Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah
|
4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:
¨ Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya.
¨ Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
¨ Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
| |||
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
|
5. Setelah … X pertemuan klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya
o Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll
o Orang lain/keluarga : luka, tersinggung, ketakutan, dll
o Lingkungan : barang atau benda rusak dll
|
5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan pada:
¨ Diri sendiri
¨ Orang lain/keluarga
¨ Lingkungan
| |||
6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
|
6. Setelah … X pertemuan klien :
|
6. Diskusikan dengan klien:
¨ Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat
¨ Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.
¨ Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:
Ø Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga.
Ø Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain.
Ø Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Ø Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing
| |||
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
|
7. Setelah … X pertemuan klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan:
|
7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
¨ Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
¨ Jelaskan manfaat cara tersebut
¨ Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan.
¨ Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel
| |||
8. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
|
8. Setelah … X pertemuan keluarga:
|
8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.
8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan)
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
| |||
9. Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan
|
9.1. Setelah ...X pertemuan klien menjelaskan:
9.2. Setelah … X pertemuan klien menggunakan obat sesuai program
|
9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat
9.2. Jelaskan kepada klien:
¨ Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
¨ Dosis yang tepat untuk klien
¨ Waktu pemakaian
¨ Cara pemakaian
¨ Efek yang akan dirasakan klien
9.3. Anjurkan klien:
¨ Minta dan menggunakan obat tepat waktu
¨ Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
¨ Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat.
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Nama Klien : DX. Medis :
RM.NO : Ruangan :
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Gangguan sensori persepsi: halusinasi (lihat/dengar/penghidu/raba/kecap)
|
TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya
Tuk 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
|
1. Setelah….. x interaksi klien menunjukkan tanda – tanda percaya kepada perawat :
§ Ekspresi wajah bersahabat.
§ Menunjukkan rasa senang.
§ Ada kontak mata.
§ Mau berjabat tangan.
§ Mau menyebutkan nama.
§ Mau menjawab salam.
§ Mau duduk berdampingan dengan perawat.
§ Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.
|
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
¨ Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
¨ Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan
¨ Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
¨ Buat kontrak yang jelas
¨ Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
¨ Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
¨ Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
¨ Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
¨ Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
| ||
TUK 2 :
Klien dapat mengenal halusinasinya
|
2. Setelah ….. x interaksi klien menyebutkan :
o Isi
o Waktu
o Frekunsi
o Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi
|
Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar /lihat /penghidu /raba /kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi:
§ Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasi dengar/ lihat/ penghidu /raba/ kecap )
§ Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
§ Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya ( dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
§ Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
§ Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
§ Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi ( pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang – kadang )
§ Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
| |||
2. Setelah…..x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi :
§ Marah
§ Takut
§ Sedih
§ Senang
§ Cemas
§ Jengkel
|
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya.
| ||||
TUK 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasinya
|
3.1.Setelah….x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
3.2.Setelah …..x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi
3.3.Setelah….x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap )
3.4.Setelah ……x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
3.5.Setelah … X pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok
|
3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
§ Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
§ Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut
3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi :
¨ Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi)
¨ Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya.
¨ Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari hari yang telah di susun.
¨ Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil beri pujian
3.7.Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
| |||
TUK 4 :
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
|
4.1.Setelah … X pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat
4.2.Setelah ……x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendali kan halusinasi
|
4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu, tempat dan topik )
4.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
¨ Pengertian halusinasi
¨ Tanda dan gejala halusinasi
¨ Proses terjadinya halusinasi
¨ Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
¨ Obat- obatan halusinasi
¨ Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah ( beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat – obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi )
¨ Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak tidak dapat diatasi di rumah
| |||
TUK 5 :
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
|
5.1.Setelah ……x interaksi klien menyebutkan;
o Manfaat minum obat
o Kerugian tidak minum obat
o Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping obat
5.2.Setelah ……..x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan obat dgn benar
5.3.Setelah ….x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
|
5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat
5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan .
|
Keterangan :
* Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus , memandang kekanan/kekiri/kedepan seolah – olah ada teman bicara
* Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
* Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengengdus
* Halusinasi Raba : Menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, mengosok – gosok tangan/kaki/wajah dll
* Halusinasi Kecap : menyatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..
RM No. : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Defisit perawatan diri
|
TUM: klien dapat mandiri dalam perawatan diri
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
|
1. Dalam … kali interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat:
o Wajah cerah, tersenyum
o Mau berkenalan
o Ada kontak mata
o Menerima kehadiran perawat
o Bersedia menceritakan perasaannya
|
1. Bina hubungan saling percaya :
¨ Beri salam setiap berinteraksi.
¨ Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan
¨ Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
¨ Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
¨ Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
¨ Buat kontrak interaksi yang jelas
¨ Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati
¨ Penuhi kebutuhan dasar klien
| ||
2. Klien mengetahui pentingnya perawatan diri
|
2. Dalam … kali interaksi klien menyebutkan:
|
2. Diskusikan dengan klien:
¨ Penyebab klien tidak merawat diri
¨ Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik, mental, dan sosial.
¨ Tanda-tanda perawatan diri yang baik
¨ Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
| |||
3. Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri
|
3.1. Dalam … kali interaksi klien menyebutkan frekuensi menjaga perawatan diri:
3.2.Dalam … kali interaksi klien menjelaskan cara menjaga perawatan diri:
|
3.1.Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama ini
¨ Mandi
¨ Gosok gigi
¨ Keramas
¨ Berpakaian
¨ Berhias
¨ Gunting kuku
3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar :
¨ mandi
¨ gosok gigi
¨ Keramas
¨ Berpakaian
¨ Berhias
¨ Gunting kuku
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
| |||
4. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat
|
4. Dalam … kali interaksi klien mempraktekkan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat:
|
4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
¨ Mandi
¨ Gosok gigi
¨ Keramas
¨ Ganti pakaian
¨ Berhias
¨ Gunting kuku
4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri
| |||
5. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri
|
5. Dalam … kali interaksi klien melaksanakan praktek perawatan diri secara mandiri
|
5.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri:
¨ Mandi
¨ Gosok gigi
¨ Keramas
¨ Ganti pakaian
¨ Berhias
¨ Gunting kuku
5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
| |||
6. Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri
|
6.1. Dalam … kali interaksi keluarga menjelaskan cara-cara membantu klien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
6.2. Dalam … kali interaksi keluarga menyiapkan sarana perawatan diri klien: sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, handuk, pakaian bersih, sandal, dan alat berhias
6.3. Keluarga mempraktekan perawatan diri pada klien
|
6.1 Diskusikan dengan keluarga:
¨ Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri
¨ Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yang telah dialami oleh klien
¨ Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan diri
6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
¨ Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan diri klien
¨ Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana tersebut
6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
¨ Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku)
¨ Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias, dan gunting kuku.
¨ Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan diri
¨ Berikan pujian atas keberhasilan klien
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..
No CM : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Isolasi sosial
|
TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
|
1. Setelah … X interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada / terhadap perawat:
o Wajah cerah, tersenyum
o Mau berkenalan
o Ada kontak mata
o Bersedia menceritakan perasaan
o Bersedia mengungkapkan masalahnya
o Bersedia mengungkapkan masalahnya
|
1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
¨ Beri salam setiap berinteraksi.
¨ Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan
¨ Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
¨ Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
¨ Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi kllien
¨ Buat kontrak interaksi yang jelas
¨ Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
| ||
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
|
2.Setelah … x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri dari:
o diri sendiri
o orang lain
o lingkungan
|
2.1 Tanyakan pada klien tentang:
¨ Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
¨ Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan
¨ Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
¨ Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang perawatan
¨ Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
¨ Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
| |||
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
|
4. Setelah … X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya
o banyak teman
o tidak kesepian
o bisa diskusi
o saling menolong,
dan kerugian menarik diri, misalnya:
|
3.1.Tanyakan pada klien tentang :
¨ Manfaat hubungan sosial.
¨ Kerugian menarik diri.
3.2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
| |||
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
|
4. Setelah … X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan:
|
4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan :
¨ Perawat lain
¨ Klien lain
¨ Kelompok
4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
| |||
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial.
|
5. Setelah … X interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan :
|
4.1.Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial dengan :
¨ Orang lain
¨ Kelompok
4.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
| |||
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
|
6.1.Setelah .... X pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang :
6.2. Setelah ... X pertemuan keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien menarik diri.
|
6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
¨ Pengertian menarik diri
¨ Tanda dan gejala menarik diri
¨ Penyebab dan akibat menarik diri
¨ Cara merawat klien menarik diri
6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit.
| |||
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
|
7.1.Setelah ……x interaksi klien menyebutkan;
· Manfaat minum obat
· Kerugian tidak minum obat
· Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping obat
7.2.Setelah ……..x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan obat dgn benar
7.3.Setelah ….x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
|
7.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat
7.2. Pantau klien saat penggunaan obat
7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
7.5.Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan .
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..
No CM : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Gangguan proses pikir: Waham …
|
TUM: Klien dapat mengontrol wahamnya
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
|
1.1.Setelah ... x interaksi klien:
|
Bina hubungan saling percaya dengan klien:
¨ Beri salam
¨ Perkenalkan diri, tanyakan nama serta nama panggilan yang disukai.
¨ Jelaskan tujuan interaksi
¨ Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginya
¨ Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
¨ Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
¨ Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk memenuhinya
| ||
2. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
|
2.1 Setelah .... x interaksi klien :
o Klien menceritakan ide-ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam pikirannya.
|
2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
¨ Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan kerja, sekolah, dsb.
¨ Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung / menentang pernyataan wahamnya.
¨ Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien.
| |||
3. Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya. (Triggers Factor)
|
3.1 Setelah .... x interaksi klien :
o Dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan / kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti : Harga diri, rasa aman dsb.
o Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatis/kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya.
|
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi factor pencetus wahamnya.
3.1. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargai.
3.2. Diskusikan kebutuhan/harapan yang belum terpenuhi.
3.3. Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian yang traumatis.
3.4. Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi yang meningkatkan pikiran / perasaan yang terkait wahamnya.
3.5. Diskusikan dengan klien antara kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnya.
| |||
4. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
|
4. Setelah … x interaksi klien: menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya.
|
4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinannya yang salah tentang situasi yang nyata (bila klien sudah siap)
o Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa berargumentasi
o Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan klien
o Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya
o Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya waham
o Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien
| |||
5. Klien dapat
mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya
|
5. Setelah … x interaksi :
Klien menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari yang diakibatkan ide-ide / fikirannya yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti :
o Hubungan dengan keluarga
o Hubungan dengan orang lain
o Aktivitas sehari-hari
o Pekerjaan
o Sekolah
o Prestasi, dsb
|
5.1. Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :
§ Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga
§ Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
§ Hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
§ Perubahan dalam prestasi kerja / sekolah
5.2. Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain
5.3. Diskusikan dengan klien orang/tempat ia minta bantuan apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan.
| |||
6. Klien dapat melakukan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya
|
6. Setelah … x interaksi klien :
Klien melakukan aktivitas yang konstruktif sesuai dengan minatnya yang dapat mengalihkan fokus klien dari wahamnya.
|
6.1.Diskusikan hobi/aktivitas yang disukainya.
6.2.Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan ketrampilan fisik
6.3.Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu luang.
6.4.Libatkan klien dalam TAK orientasi realita
6.5.Bicara dengan klien topik-topik yang nyata
6.6.Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara peronal dalam mempertahankan/menungkatkan kesehatan dan pemulihannya.
6.7.Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif
| |||
7. Klien mendapat dukungan keluarga.
|
Setelah .... X interaksi Keluarga dapat menjelaskan tentang :
7.2 Setelah ... X interaksi keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien waham.
|
7.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi waham.
7.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham.
7.3.Jelaskan pada keluarga tentang :
¨ Pengertian waham
¨ Tanda dan gejala waham
¨ Penyebab dan akibat waham
¨ Cara merawat klien waham
7.4. Latih keluarga cara merawat waham.
7.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
7.6. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit.
| |||
8. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
|
8.1 Setelah ……x interaksi klien menyebutkan;
· Manfaat minum obat
· Kerugian tidak minum obat
· Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping obat
8.2.Setelah ……..x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan obat dgn benar
8.3.Setelah ….x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
|
8.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat
8.2. Pantau klien saat penggunaan obat
¨ Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
8.3.Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
¨ Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan .
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..
RM No. : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
|
No Dx
|
Dx Keperawatan
|
Perencanaan
| ||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
| |||
Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
|
TUM: Klien memiliki konsep diri yang positif
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
|
1. Setelah … kali interaksi, klien menunjukkan eskpresi wajah bersahabat, menun-jukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
|
1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-gunakan prinsip komunikasi terapeutik :
§ Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
§ Perkenalkan diri dengan sopan.
§ Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
§ Jelaskan tujuan pertemuan.
§ Jujur dan menepati janji.
§ Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
§ Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
| ||
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.
|
2. Setelah … kali interaksi klien menyebutkan:
o Aspek positif keluarga.
o Aspek positif lingkung-an klien.
|
2.1. Diskusikan dengan klien tentang:
§ Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkungan.
§ Kemampuan yang dimiliki klien.
2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif.
| |||
3. Klien dapat me-nilai kemampuan yang dimiliki un-tuk dilaksanakan
|
3. Setelah … kali interaksi klien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan.
|
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
| |||
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
|
4. Setelah … kali interaksi klien membuat rencana kegiatan harian
|
4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien:
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
| |||
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.
|
5. Setelah … kali interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadual yang dibuat.
|
Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.
Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.
| |||
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendu-kung yang ada.
|
6. Setelah … kali interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga.
|
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
|
0 Response to "RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA"
Post a Comment