PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA
11:07:00 PM
Add Comment
PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA
Petunjuk:
-
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan tunggal problem keperawatan.
-
Untuk merumuskan diagnosis keperawatan maka menggunakan data mayor dan data minor.
-
Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan (minimal 1 datum)
-
Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
No |
Diagnosa Keperawatan
|
Deskripsi
|
Data Mayor
|
Data Minor
|
1
|
Perilaku Kekerasan
|
Kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak terkendali baik secara verbal maupun tindakan dengan mencederai orang lain dan atau merusak lingkungan
|
Subyektif:
o Mengancam
o Mengumpat
o Bicara keras dan kasar
Obyektif:
o Agitasi
o Meninju
o Membanting
o Melempar
|
Subyektif:
o Mengatakan ada yang mengejek, mengancam
o Mendengar suara yang menjelekkan
o Merasa orang lain mengancam dirinya
Obyektif:
o Menjauh dari orang lain
o Katatonia
|
2
|
Risiko Perilaku Kekerasan
|
Adanya kemungkinan mencederai orang lain dan merusak lingkungan akibat ketidakmampuan mengendalikan marah secara konstruktif
|
Subyektif:
o Mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan
o Informasi dari keluarga tindak kekerasan yang dilakukan oleh pasien
Obyektif:
o Ada tanda/jejas perilaku kekerasan pada anggota tubuh
|
Subyektif:
o Mendengar suara-suara
o Merasa orang lain mengancam
o Menganggap orang lain jahat
Obyektif:
o Tampak tegang saat bercerita
o Pembicaraan kasar jika menceritakan marahnya
|
3
|
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
|
Gangguan persepsi di mana individu merasakan adanya stimulus melalui panca indera tanpa adanya rangsang nyata
|
Subyektif:
o Mengatakan mendengar suara bisikan/melihat bayangan
Obyektif:
o Bicara sendiri
o Tertawa sendiri
o Marah tanpa sebab
|
Subyektif:
o Menyatakan kesal
o Menyatakan senang dengan suara-suara
Obyektif:
o Menyendiri
o Melamun
|
4
|
Isolasi Sosial
|
Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang intim, hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain.
|
Subyektif:
o Mengatakan malas berinteraksi
o Mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya
o Merasa orang lain tidak selevel
Obyektif:
o Menyendiri
o Mengurung diri
o Tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
|
Subyektif:
o Curiga dengan orang lain
o Mendengar suara-suara / melihat bayangan
o Merasa tak berguna
Obyektif:
o Mematung
o Mondar-mandir tanpa arah
o Tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain
|
5
|
Gangguan Konsep Diri:Harga Diri Rendah
|
Ide, pikiran perasaan yang negatif tentang diri
|
Subyektif:
o Mengeluh hidup tidak bermakna
o Tidak memiliki kelebihan apapun
o Merasa jelek
Obyektif:
o Kontak mata kurang
o Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
|
Subyektif:
o Mengatakan malas
o Putus asa
o Ingin mati
Obyektif:
o Tampak malas-malasan
o Produktivitas menurun
|
6
|
Gangguan proses pikir: waham
|
Gangguan proses piker yang ditandai dengan keyakinan tentang diri dan lingkungan yang menyimpang, dipertahankan secara kuat.
|
Subyektif:
o Merasa curiga
o Merasa cemburu
o Merasa diancam / diguna-guna
o Merasa sebagai orang hebat
o Merasa memiliki kekuatan luar biasa
o Merasa sakit / rusak organ tubuh
o Merasa sudah mati
Obyektif:
o Marah-marah tanpa sebab
o Banyak kata (logorrhoe)
o Menyendiri
o Sirkumstansial
o Inkoheren
|
Subyektif:
o Merasa orang lain menjauh
o Merasa tidak ada yang mau mengerti
Obyektif:
o Marah-marah karena alasan sepele.
o Menyendiri
|
7
|
Defisit Perawatan diri
|
Ketidakmampuan dalam menjaga kesehatan diri, termasuk menjaga kebersihan diri, makan-minum sehat, berdandan, mengatur tidur dan bekerja, dan toileting.
|
Subyektif:
o Menyatakan malas mandi
o Tidak tahu cara makan yang baik
o Tidak tahu cara dandan yang baik
o Tidak tahu cara eliminasi yang baik
Obyektif:
o Badan kotor
o Dandanan tidak rapi
o Makan berantakan
o Bab/bak sembarang tempat
|
Subyektif:
o Merasa tak berguna
o Merasa tak perlu mengubah penampilan
o Merasa tidak ada yang peduli
Obyektif:
o Tidak tersedia alat kebersihan
o Tidak tersedia alat makan
o Tidak tersedia alat toileting
|
8
|
Risiko bunuh diri
|
Adanya kemungkinan melakukan tindakan mencederai diri untuk tujuan kematian.
|
Subyektif:
o Mengatakan hidupnya tak berguna lagi
o Ingin mati
o Menyatakan pernah mencoba bunuh diri
o Mengancam bunuh diri
Obyektif:
o Ekspresi murung
o Tak bergairah
o Ada bekas percobaan bunuh diri
|
Subyektif:
o Mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
o Mengatakan lebih baik mati saja
o Mengatakan sudah bosan hidup
Obyektif:
o Perubahan kebiasaan hidup
o Perubahan perangai
|
9
|
Kerusakan komunikasi verbal
|
Ketidakmampuan menyampaikan, menerima, mengolah pesan, dan memberikan umpan balik yang sesuai terhadap pesan yang diterima
|
Subyektif:
o Merasa kesal tak dimengerti
o Merasa orang lain tidak peduli
Obyektif:
o Sirkumstansial
o Tangensial
o Inkoherensia
o Blocking
o Asosiasi longgar
o Neologisme
|
Subyektif:
o Merasa rendah diri
o Merasa bingung
Obyektif:
o Kata-kata tak bisa dimengerti
o Orang lain merasa tak bisa menangkap maksud klien
|
10
|
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
|
Ketidakmampuan mematuhi program terapi yang telah ditentukan baik kualitas maupun kuantitasnya
|
Subyektif:
o Mengatakan tidak ada perubahan
o Mengatakan bosan minum obat
o Mengatakan takut keracunan
Obyektif:
o Membuang obat
o Perilaku tidak berubah
o Waktu menunggu efek obat lama
|
Subyektif:
o Tidak yakin obat bisa menyembuhkan
o Mempercayai Pengobatan alternatif
Obyektif:
o Ada obat yang seharusnya diminum
o Kemajuan klien kurang
|
0 Response to "PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA"
Post a Comment