ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. B TERUTAMA Ibu. R DENGAN MASALAH KESEHATAN GASTRITIS
8:36:00 AM
1 Comment
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. B TERUTAMA Ibu. R DENGAN MASALAH KESEHATAN GASTRITIS
Pada kesempatan kali ini penulis
akan menyajikan data tentang proses
asuhan
keperawatan keluarga yang telah penulis laksanakan mulai dari tanggal 29 April
sampai dengan 6 Mei
2014 melalui peninjauan langsung pada
keluarga Bpk. B terutama Ibu R yang mengalami masalah Gastritis di Gampong
Baloy, Kecamatan Blang Mangat, Kota
Lhokseumawe.
BACA JUGA : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU. S TERUTAMA PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
A.
Pengkajian
Keluarga
1.
Data
Umum
a. Kepala
Keluarga (KK) : Bpk. B
b. Alamat
Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy,
Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan
Kepala Keluarga : Wiraswasta
d. Pendidikan
Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi
Keluarga
Tabel
3.1 komposisi keluarga Bpk. B
No
|
Nama
|
Jenis
|
Hubungan
keluarga kepala keluarga
|
Umur
(tahun)
|
Pendidikan
|
1
|
Bpk.
Bukhari
|
L
|
Suami/KK
|
37
|
SMP
|
2
|
Ibu.
Rosmadah
|
P
|
Istri
|
27
|
SMP
|
3
|
An.
Malikul Aziz
|
L
|
Anak
|
6
|
Blm
tamat SD
|
4
|
An.
Mulyani
|
P
|
Anak
|
2
|
Blm
Sekolah
|
f. Tipe
Keluarga : tipe keluarga Bpk. B
merupakan keluarga inti
yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang
anak.
g. Suku
Bangsa : Aceh
h. Agama
:
Islam
i. Status
Sosial Ekonomi
Bpk. B bekerja sebagai wiraswasta
yang penghasilan keluarga ± 1,2 juta/ bulan sehingga menurut pengakuan keluarga
penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
j. Aktivitas
Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi
keluarga Bpk. B hanya di habiskan untuk berjalan-jalan sore bersama keluarga ke
tempat saudaranya 2 kali dalam sebulan.
2.
Riwayat
Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap
Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap
perkembangan dan tugas perkembangan keluarga Bpk. B saat ini adalah keluarga
dengan anak usia sekolah dengan tugas keluarga:
1) Membantu
sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan yang
lebih luas.
2) Mempertahankan
keintiman pasangan.
3) Memenuhi
kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.
b. Tugas
Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak
ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini.
c. Riwayat
Kesehatan Keluarga Inti
Bpk. B mengatakan ibu R mengeluh sakit di
daerah perut hingga ke hulu hati yang dirasakannya semenjak 6 bulan yang lalu,namun
Ibu R sudah pernah berobat di klinik dan puskesmas namun gejala yang dirasakan
sering kambuh. Gejala yang Ibu R rasakan diantaranya mual dan terkadang muntah,
tidak nafsu makan karena setiap hendak makan Ibu R takut sakit perut, mulut
pahit dan rasa terbakar setelah makan dan muntah sehingga Ibu R jarang makan.
Gejala lainya yang dirasakan ialah rasa penuh atau kembung yang kadangkala membuatnya
susah bernapas dan sakit kepala hebat jika tidak minum obat.
d. Riwayat
Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Dari pengakuan keluarga tidak ada anggota
keluarga yang mengalami sakit selama setahun terakhir ini, namun 2 bulan yang
lalu tiba-tiba ibu R mengeluh sakit perut yang sangat tidak nyaman setelah
berobat ke puskesmas ibu R di diagnosa
menderita Gastritis namun tidak harus di rawat inap akan tetapi sakit ibu R
sering kambuh, dari penulusan penulis riwayat penyakit keluarga terdahulu juga
tidak ada yang mengalami sakit yang seperti ibu R rasakan saat ini.
3.
Data
Lingkungan
a. Karakteristik
Rumah
Rumah yang ditempati
keluarga Bpk. B
adalah milik pribadi dengan tipe rumah permanen dengan luas 8x10 m2 dan berlantai keramik di dalam rumah ada 3
kamar dengan ventilasi yang bagus dan mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah bersih,
SPAL terbuat dari beton dan kondisi bersih yang dialiri ke parit, sumber air
bersih dari sumur dengan warna keruh, dan sumber air minum berasal dari air
mineral isi ulang.
b. Karakteritik
Tetangga dan Komunitasnya
Keluarga
Bpk. B
tinggal Gampong Baloy
Kecamatan blang mangat yang hampir seluruhnya tetangganya berprofesi sebagai
petani dan berekonomi menengah ke bawah. Tetangga keluarga Bpk. B sangat akrab dan suka menolong bila ada tetangga yang sakit atau
membutuhkan bantuan.
c. Mobilitas
Geografis Keluarga
Keluarga
Bpk. B hidup serumah dengan anggota keluarganya, keluarga belum pernah berpindah
tempat tinggal.
d. Perkumpulan
Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga
Bpk. B hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik antar
masyarakat, keluarga Bpk. B sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih
Bpk. B merupakan anggota perangkat desa.
e. Sistem
Pendukung Keluarga
Lingkungan
tempat tinggal keluarga Bpk. B
berada berdampingan
dengan saudaranya jadi jika keluarga Bpk. B membutuhkan bantuan akan sangat
memudahkan keluarga dalam kondisi yang kritis terlebih Bpk. B juga dikenal baik di masyarakat.
4. Struktur
Keluarga
a. Struktur
Peran
Bpk.
B
berperan sebagai kepala keluarga yang harus membantu memenuhi kebutuhan istri
dan anak-anaknya, namun sebagian tugas Bpk. B juga
dibantu ibu R
untuk merawat dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan mengurusi kedua anaknya.
b. Nilai
Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai
dan norma budaya yang
diberlakukan keluarga Bpk. B berdasarkan anjuran agama dan adat istiadat yang berlaku di
tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma agama.
c. Pola
Komunikasi Keluarga
Sistem
komunikasi yang diterapkan Bpk. B dalam keluarga termasuk hal yang umum di
lakukan di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa
Aceh, komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah
akan cepat terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan
malam dan saat bersantai.
d. Struktur
Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Bpk. B berlatar pendidikan rendah
sehingga pemahaman tentang kesehatan sangat minim, terlihat jelas saat penulis mencoba
bertanya bagaimana sikap keluarga bila ibu R sakit, keluarga tidak dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam merawat ibu R.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi
Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin
anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka tidak mau
anak-anaknya seperti dirinya yang putus sekolah. Upaya yang dilakukan keluarga
dalam pendidikan ialah keluarga berusaha menabung sebagian penghasilannya untuk
masa depan anak-anaknya di masa yang akan datang.
b. Fungsi
Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan
bagaimana berperilaku seseuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari baik dirumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Fungsi
Ekonomi
Menurut
keluarga penghasilan yang diperoleh tidak menentu dan hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari di dalam keluarganya. Sehingga keluarga mengalami defisit
kebutuhan dikarenakan keluarga juga menyisihkan penghasilannya untuk menabung.
d. Fungsi
Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1. Mengenal
Masalah Kesehatan
Keluarga Bpk. B mempunyai masalah kesehatan
yaitu ibu R yang mengeluh tidak selera makan, merasa mual dan muntah, pening,
nyeri di hulu hati sehingga keluarga tidak mampu mengenal masalah yang dialami
oleh ibu R.
2. Mengambil
Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Bila ada
keluarga Bpk. B yang sakit terutama ibu R, keluarga langsung membawa ibu R ke
puskesmas, tempat praktik dokter/ perawat.
3. Kemampuan
Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu R mengatakan tidak mengetahui cara merawat
dan pemahaman tentang gastritis, namun kalau dirinya merasa tidak nyaman dengan
perutnya ibu R hanya meminum obat yang di belinya.
4. Kemampuan
Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Rumah keluarga Bpk. B berlantai keramik yang berkontruksi beton permanen, keadaan
rumah bersih dengan ventilasi yang baik.
5. Kemampuan
Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keluarga Bpk. B saat ini sudah jarang
membawa Ibu R berobat bila karena jika memang Ibu R merasa sakit keluarga
biasanya membeli obat di klinik tanpa harus membawa ibu R.
e. Fungsi
Religius
Bpk.
B
dan Ibu R beserta kedua
anaknya rutin mengerjakan perintah agama dan sering mengikuti
pengajian di balai-balai pengajian di desanya.
f. Fungsi
Reproduksi
Keluarga
Bpk. B
keluarga tidak memilki keinginan untuk menambah anak lagi, dan sat ini ibu R sedang menjalani program KB yaitu
dengan metode suntik dalam masa 3 bulan.
6. Stress dan
Koping Keluarga
a. Stressor
(Masalah) Jangka Pendek
Ibu
R
sangat gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu
kebiasan rutinitasnya sehari-hari.
Keluarga juga mengatakan
kesulitan dalam hal perawatan Ibu R karena tidak ada yang mampu merawat saat
ibu R mengeluh kesakitan.
b. Stress
(Masalah) Jangka Panjang
Keluarga
Bpk B berharap sakit yang dialami Ibu R dapat cepat sembuh dan sakit lambungnya
tidak kambuh kembali.
c. Kemampuan
Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Bpk. B dan keluarga berkeyakinan
dan selalu berharap bahwa ibu R bisa sembuh dan bisa kembali beraktivitas
dengan nyaman dan jika Ibu R mengeluh sakit perut dan lain sebagainya keluarga
dengan segera membawa Ibu R berobat ke klinik atau puskesmas.
d. Strategi
Koping yang digunakan
Ibu
R
dalam menghadapi masalah
kesehatan maupun masalah lainnnya selalu musyawarah dengan suaminya Bpk. B.
e. Strategi
Adaptasi Disfungsional
Keluarga
tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga
Bpk. B
berharap dengan kehadiran perawat
dapat membantu mereka dalam hal kesehatan dan untuk mengurangi masalah
kesehatan yang sedang dialaminya.
8.
Pemeriksaan
kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Bpk.
B (KK)
: Tanggal 1
Mei 2014
Berat
Badan : 60 kg
Tinggi
Badan : 170 cm
Tekanan
Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi
nadi : 60 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Temperatur
: 37oC
Kepala
: Kepala oval, rambut ikal merata, bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe.
Mata
: Sklera anemis, visus normal, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK.
Hidung : Tidak bersekret, bersih dan tidak ada kelainan
penciuman.
Mulut
: Mukosa
lembab, tidak ada kesulitan menelan , gigi utuh.
Leher : Tidak ada
benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limpa.
Thorak/ Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan, bunyi jantung dan
paru dalam batas normal.
Abdomen
:
Tidak ada distensi, peristaltik (+) dalam batas normal.
Genetalia
: Tidak dikaji dan ada
keluhan.
Ekstremitas :
Ekstremitas atas tidak ada
udem, nyeri dan bebas keluhan. Ekstremitas bawah juga tidak ada keluhan
Keadaan Umum :
Compos mentis dengan orientasi yang baik.
Bpk B saat ini tidak ada
masalah kesehatan.
Ibu R :
Tanggal 1 Mei 2014
Berat
Badan : 65 kg
Tinggi
badan : 160 cm
Tekanan
Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi
Nadi : 70 x/menit
Respirasi
:
24 x/menit
Temperatur
: 37 oC
Kepala
:
Bentuk oval, rambut
ikal, hitam dan lebat.
Sakit kepala. Tidak ada
benjolan di daerah kranium.
Mata/
wajah : Nervus optikus
normal namun visus dalam batas normal, skera anemis, tidak ada tanda-tanda TIK.
Hidung
: Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada
masalah.
Mulut
: Mulut kering, napas bau, lidah kotor, mukosa
kering.
Leher
: Terkadang Ibu R mengeluh nyeri di pundak menjalar ke
leher. Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
Thorak/ Dada :
Dada simetris, nyeri (-),
bunyi jantung dan nafas dalam batasan
normal.
Abdomen
: Adanya nyeri tekan pada abdomen, perut kembung (distensi abdomen), peristaltik lebih dari
20x/ menit dan frekuensi BAB ≤ 2x/ hari.
Genetalia : frekuensi berkemih 3-5 x/hari.
Ekstremitas :
Simetris kiri dan kanan,
tidak ada pembengkakan.
Keadaan
Umum : Lemas dan menahan
rasa sakit.
An. M.A : Tanggal 1
Mei 2014
Berat
Badan : 15 kg
Tinggi
Badan : 90 cm
Tekanan
darah : -
Frekuensi
nadi : 90 x/menit
Respirasi :
28x/menit
Temperatur
: 36oC
Kepala : Distribusi merata,
lurus, dan tidak ada masalah kesehatan.
Mata
: Tidak
anemis, tidak ada masalah penglihatan.
Telinga : Tidak ada serumen, tampak bersih, dan
tidak ada
masalah pendengaran.
Hidung
:
Tidak ada secret, tidak ada masalah penciuman.
Leher
: Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
Thorak/ dada
: Simetris,
tidak ada udem, dan bunyi napas dan
jantung
dalam batasan normal.
Abdomen
: Tidak ada distensi
abdomen, peristaltic
(+).
Ekstremitas : Tidak terdapat
kelainan/ masalah kesehatan.
An. M : Tanggal 1
Mei 2014
Berat
Badan : 10 kg
Tinggi
Badan : 70 cm
Tekanan
darah : -
Frekuensi
nadi : 80 x/menit
Respirasi :
24
x/menit
Temperatur
: 36oC
Kepala : Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan
tidak ada masalah kesehatan.
Mata
: Tidak anemis,
tidak ada masalah penglihatan.
Hidung
:
Tidak ada secret, tidak ada masalah penciuman.
Telinga : Tidak
penumpukan serumen, tidak ada masalah dengan pendengaran.
Leher
: Tidak ada
pembesaran kelenjar limpa.
Thorak/ Dada : Simetris, bunyi jantung dan
paru normal.
Abdomen
:
Tidak ada distensi abdomen,
peristaltik dalam batasan normal, BAB 1x/ hari.
Ekstremitas : Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan pada ekstremitas atas maupun bawah.
B.
Diagnosa
Keperawatan
1.
Analisa
Data
Tabel 3.2 Analisa Data
No
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
1
|
Tanggal:
2 Mei 2014
Data Subjektif:
Ibu R mengeluh tidak nafsu makan ,merasa mual dan muntah
jika makan.
Data Objektif:
-
Porsi yang disajikan keluarga hanya mampu di
habiskan ½ yang di habiskan.
-
Ibu R sering merasa mual dan perih saat makan
|
Risiko
tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
|
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah Gastritis.
|
2
|
Tanggal : 2 Mei 2014
Data
Subjektif:
Ibu R
mengeluh nyeri di hulu
hati, sakit perut.
Data
Objektif:
- Nyeri tekan
pada area epigastrium, distensi abdomen.
- Ibu R tampak
menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen.
|
Nyeri akut
|
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami nyeri.
|
3
|
Tanggal: 2 Mei 2014
Data
Subjektif:
- Ibu R mengatakan susah dengan keadaanya
- Ibu R selalu
bertanya tentang penyakitnya.
Data
Objektif:
- Ibu R dan
keluarga tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang penyakit.
- Keluarga
tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan ibu R.
- Keluarga belum
bisa menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di konsumsi ibu R yang
mengalami masalah pencernaan.
- Keluarga dan
Ibu R tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya.
|
Defisit perawatan diri
|
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang
mengalmai Gastritis.
|
2.
Rumusan
Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.3 Rumusan
Diagnosa Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan (PES)
|
1
2
3
|
Risiko tinggi gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk. B
terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah Gastritis ditandai dengan, Data Subjektif: Ibu R mengeluh tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah Data Objektif: Porsi yang disajikan hanya mampu di habiskan ½
yang di habiskan, Ibu R sering merasa mual dan perih saat makan.
Nyeri akut pada
keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri ditandai dengan Data subjektif: Ibu R mengeluh nyeri di hulu hati, sakit perut. Data Objektif: Nyeri tekan pada area epigastrium, distensi abdomen,
Ibu R tampak menahan nyeri saat di tekan di bagian abdomen.
Defisit perawatan diri pada
keluarga Bpk. B
terutama Ibu R
berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil
keputusan merawat anggota keluarga yang mengalami Gastritis. Data Subjektif:
Ibu R mengatakan
susah dengan keadaaanya, Ibu R selalu bertanya tentang penyakitnya.
Data Objektif: Ibu R dan keluarga
tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, Keluarga
tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan ibu R, Keluarga belum bisa
menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di konsumsi ibu R yang mengalami
masalah pencernaan, Keluarga dan Ibu R tampak bertanya-tanya tentang
penyakitnya.
|
3.
Penilaian
(Skoring) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1
Risiko tinggi gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah Gastritis.
Tabel 3.4 Skoring
Diagnosa 1
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah: ancaman kesehatan
|
2x 1 = 2/3
3
|
Masalah belum terlihat terjadi namun berisiko
kerena Ibu R dalam sebulan ini sakit perutnya kambuh kembali dan jarang makan
karena mengeluh mual, perih dan sakit seperti terbakar sesudah makan.
|
2
|
Kemungkinan masalah
dapat diubah: sebagian
|
1x2
=
1
2
|
Resiko bisa diatasi jika masalah sakit perut dan
gangguan percernaan ibu R dapat di hilangkan.
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
|
2x1
= 2/3
3
|
Masalah yang terjadi belum tampak secara signifikan
sehingga potensial masalah dapat di cegah, namun penyebab utamanya sulit
untuk di hilangkan.
|
4
|
Menonjolnya masalah: ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani .
|
1x1
= 1/2
2
|
Ibu R tidak merasa
bahwa kekuragan makan yang dialaminya tidak dianggap sebagai sesuatu masalah
yang serius karena ibu R memiliki BB yang lebih dari yang seharusnya, namun
kurang makan malah memperparah keadaan penyakitnya.
|
Total skor
|
2 5/6
|
Diagnosa 2
Nyeri
akut pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri.
Tabel
3.5 Skoring Diagnosa 2
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
|
1
|
Sifat masalah:
tidak/kurang
sehat.
|
3x 1 = 1
3
|
Ibu R mengeluh saat makan atau sesudah makan karena
sakit sekali perutnya dan kadang-kadang menjalar ke kepala dan pundak.
|
|
2
|
Kemungkinan masalah
dapat diubah: sebagian
|
1x2
=
1
2
|
Masalah nyeri terjadi
karena masalah pencernaan ibu R namun masalah bisa dapat dicegah karena ibu R
sudah terbiasa dan sering minum obat jika terjadi masalah nyeri sehingga
masalah dapat dicegah dengan cepat namun terkadang ibu R sudah bosan dengan
obat sehingga kadang jarang diminumnya.
|
|
3
|
Potensial masalah
untuk dicegah: tinggi
|
3x1
= 1
3
|
Masalah yang terjadi pada ibu R sebenarnya sudah
lama terjadi dan ibu R sudah tahu minum obat jika mengalami sakit perut
sehingga upaya yang dilakukannya sudah benar namun perlu mendapatkan
informasi dan teknik perawatan yang mendetail untuk memaksimalkan
perawatannya.
|
|
4
|
Menonjolnya masalah:
masalah berat harus
segera ditangani
|
2x1
= 1
2
|
Ibu R mengatakan ini
masalah yang harus bisa dihilangkan karena jika masih nyeri saat makan
dirinya takut dan tidak nafsu makan.
|
|
Total
skor
|
4
|
|||
Diagnosa
3
Defisit perawatan diri pada
keluarga Bpk. B
terutama Ibu R
berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil
keputusan merawat anggota keluarga yang mengalami Gastritis.
Tabel 3.6 Skoring Diagnosa 3
No
|
kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah:
ancaman kesehatan
|
2x 1 = 2/3
3
|
Keluarga sudah
mengetahui bahwa ibu R mengalami masalah nyeri saat makan atau sesudah makan,
sehingga keluarga membiarkan ibu R tidak menghabiskan makanannya atau
kadang jarang makan sehingga berisiko
menimbulkan masalah lain yang tidak diketahui keluarga saat ini.
|
2
|
Kemungkinan masalah
dapat diubah: sebagian
|
1x2 =
1
2
|
Perawatan pada ibu R dapat dilakukan oleh anggota
keluarga dan perawat bisa mengedukasikan cara perawatan kepada ibu R dan membujuk ibu R untuk bisa makan secara
maksimal.
|
3
|
Potensial masalah
untuk dicegah: cukup
|
2x1 = 2/3
3
|
Masalah dapat segera diatasi karena masalah
yang terjadi belum signifikan namun
bila diabaikan bisa menjadi masalah yang serius.
|
4
|
Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakannya.
|
0x1
= 0
2
|
Keluarga tidak mengetahui sepenuhnya masalah yang
dialami ibu R sehingga perawatan anggota keluarga belum maksimal dilakukan.
Akan tetapi keluarga menganggap ini bukan masalah yang serius yang harus
dipikirkannya.
|
Total
skor
|
1 2/3
|
4.
Priotitas
Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.7 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas
|
Diagnosa Keperawatan
|
Skor
|
1
|
Nyeri akut pada
keluarga Bpk. B
terutama Ibu R
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang mengalami nyeri.
|
4
|
2
|
Risiko
tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah Gastritis.
|
2 5/6
|
3
|
Defisit
perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang
mengalami Gastritis.
|
1 2/3
|
terimakasih akhirnya bisa menyelsaikan tugas juga nih...
ReplyDelete