ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
11:34:00 AM
Add Comment
A.
Anatomi dan fisiologi
1.
Anatomi sistem pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia dibagi menjadi beberapa bagian,
saluran penghantar udara dari hidung hingga mencapai paru-paru sendiri
meliputi dua bagian, yaitu saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah,
berikut penjelasan lebih detail nya tentang anatomi sistem pernapasan menurut
(Ardiansyah, 2012 hal: 291).
a.
Saluran pernapasan bagian
atas (upper Respiratory Airway)
Fungsi utama dari saluran pernapasan atas sebagai saluran udara
(air conduction) menuju saluran napas bagian bawah untuk pertukaran gas,
melindungi (protecting) saluran napas bagian bawah dari benda asing, dan
sebagai penghangat, penyaring serta pelembab dari udara yang dihirup hidung.
Saluran pernapasan atas ini terdiri dari organ-organ berikut :
1)
Hidung (cavum nasalis)
Rongga hidung dilapisi sejenis selaput lendir yang sangat kaya
akan pembuluh darah, rongga ini bersambung lapisan faring dan selaput lendir
sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.
2)
Sinus paranasalis
Sinus paranasalis merupakan daerah uang terbuka pada tulang
kepala. Nama sinus paranasalis sendiri disesuaikan dengan nama tulang dimana
organ itu berada organ ini terdiri dari atas sinus frontalis, sinus
etmoidalis, sinus spenoidalis, dan sinus maksilris. Fungsi dari adalah untuk
membantu menghangatkan dan melembabkan udara untuk membantu menghangatkan dan
melembabkan udara, meringankan berat tulang tengkorak, serta mengatur bunyi
suara manusia dengan ruang resonansi.
3)
Faring (tekak)
Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambunganya denga esofasgus pada ketinggian tulang rawan krikoid
oleh karena itu letak faring dibelakang laring.
4)
Laring (tenggorokan)
Laring terletak didepan bagian terendah faring yang memisahkan
faring dari columna vetebrata. laring merentang sanpai bagian atas vetebrata
seruikalis dan masuk kedalam trakea dibawahnya. Laring terdiri atas kepingan
tulang rawan yang diikat/disatukan oleh ligamen dan membran.
b.
Saluran pernapasan bagian
bawah (lower air way)
Ditinjau dari fungsi nya secara umum saluran pernapasn bagian
bawah terbagi menjadi dua komponen. Pertama saluran udara kondusif atau yang
sering disebut sebagai percabangan dari trakeo bronkialis. Saluran ini
terdiri atas trakea, bronki dan bronkioli. Kedua satuan respiratorius
terminal yang merupakan saluran udara konduktif dengan fungsi utamanya
sebagai penyalur (konduksi) gas masuk dan keluar dari satuan respiratorius
terminal merupakan tempat pertukaran gas yang seseungguhnya. Alveoli sendiri
merupakan bagian dari satuan respiratorius terminal.
1)
Trakea
Trakea atau batang tenggorokan memiliki panjang kira-kira 9cm.
organ ini merentang laring sampai kira-kira dibagian atas vetebrata torakalis
kelima. Dari tempat ini trakea bercabang menjadi dua bronkus (bronchi) .
trakea tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap, berupa cincin-cincin tulang
rawan yang disatukan bersama oleh jaringan fibrosa dan melengkapi lingkaran
disebelah belakang trakea selain itu trakea juga memuat beberapa jaringan
otot.
2)
Bronkus dan bronkeoli
Bronkus yang terbentuk dari belahan dau trakea pada tingkatan
vetebrata torakalis kelima mempunyai struktur serupa dengan trakea dan
dilapisi oleh sejenis sel yang sama. Bronkus kiri
lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan,dan berjalan di bawah arteri
pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan ke lobus
atas dan bawah. cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi
menjadi bronkus lobaris dan kemudian menjadi lobus segmentalis.percabangan
ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil,sampai
akhirnya menjadi bronkiolus terminalis,yaitu saluran udara terkecil yang
tidak mengandung alveoli (kantong udara). bronkiolus
terminalis memiliki garis tengah kurang lebih 1 mm.bronkiolus tidak diperkuat
oleh cincin tulang rawan.tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga
ukurannya dapat berubah. seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat
bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya
adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.
3)
Alveolius
Alveolius (yaitu tempat pertukaran gas
sinus) terdiri dari bronkhiolus dan
respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada
dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus
alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut
lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20
kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan
oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
4)
Paru-paru
Bagian kiri dan kanan paru-paru terdapat
dalam rongga toraks, paru-paru juga dilapisi pleura, yaitu pariental pleura
dan visceral pleura. Didalam dinding alveolar meungkinkan udara melewati
2.
Fisiologi Sistem
Pernapasan
Proses fisiologi pernapasan dimana oksigen dipindahkan dari udara ke
dalam jaringan-jaringan, dan Co2 dikeluarkan ke udara (ekspirasi)
dapat dibagi menjadi dua tahapan (stadium) yaitu stadium pertama dan stadium
kedua (Ardiansyah, 2012 hal: 298).
a. Stadium pertama ditandai dengan fase
ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru. Mekanisme ini dimungkinkan karena ada selisih tekanan antara
atmosfer dan alveolusakibat kerja mekanis dari otot-oto.
b. Stadium kedua
1)
Disfungsi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru
(respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan selsel jaringan;
2)
Distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner
dan penyesuaiannVa dengan distribusi udara dalam alveolus-alveolus.
3)
Reaksi kimia dan fisik
dari o2 dan Co2 dengan darah respimi atau respirasi internal merupakan
stadium akhir dari respirasi. Dimana oksigen dioksida untuk mendapatkan
energi dan Co2 terbentuk sebagai sampah dari proses metabolisme sel dan
dikeluarkan oleh paru-paru
4)
Transportrasi adalah
tahap kedua dari proses pernapasan yang mencakup proses disfungsi gas-gas
melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5mm)
kekuatan mendorong untuk pemindahan ini diperoleh dari selisih tekanan antara
darah dan fase gas.
5)
Perfusi adalah pemindahan
gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru yang membutuhkan
distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam
kapiler dengan kata lain Ventilasi dan keadaan istirahat, maka ventilasi dan
perfusi hampir seimbang, kecuali pada aspeks paru-paru.
|
0 Response to "ANATOMI SISTEM PERNAPASAN"
Post a Comment