A. Anatomi
dan Fisiologi
1. Anatomi Sistem Perkemihan
a. Ginjal
Ginjal adalah
sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian
atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungan menghadap ke medial.
Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur – struktur pembuluh
darah, sistem limfatik, sistem saraf, dan ureter menuju dan meninggalkan
ginjal (Purnomo, 2009. Hal. 2)
Besar dan berat
ginjal sangat bervariasi, hal ini tergantung pada jenis kelamin, umur, serta
ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Pada autopsi klinik di dapatkan
bahwa ukuran ginjal orang dewasa rata-rata adalah 11,5 cm (panjang) X 6 cm
(lebar) X 3,5 cm (tebal). Beratnya bervariasi antara 120-170 gram, atau
kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Ginjal kanan
dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum, sedangkan ginjal kiri
dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejeunum dan kolon.secara anatomis
ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal, di dalam
korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medula banyak
terdapat duktuli ginjal (Purnomo, 2009. Hal 2)
Nefron adalah unit fungsional
terkecil dari ginjal yang terdiri atas, tubulus kontortus proksimalis,
tubulus kontortus distalis, dan durtus kolegentes ( Purnomo, 2009. Hal 2)
b. Ureter
Ureter adalah organ
yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine dari pielum
ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20 cm.
Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional,
otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan
peristaltik (berkontraksi) guna mengeluarkan urine ke buli-buli.
Sepanjang perjalanan
ureter dari pielum menuju buli-buli, secara anatomis terdapat beberapa tempat
yang ukuran diameternya relatif lebih sempit dari pada di tempat lain,
sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut
di tempat itu. Tempat – tempat penyempitan itu
antara lain adalah : Pada
pembatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi-ureter junction.
Tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga
pelvis.
Pada saat ureter masuk ke buli-buli
(Purnomo, 2009. Hal 4)
c. Vesika Urinaria
Merupakan organ
berongga dan berotot yang berfungsi menampung urin sebelum dikeluarkan
melalui uretra. Terletak pada rongga pelvis. Pada laki-laki kandung kemih
berada dibelakang simpisis pubis dan didepan rektum, pada wanita kandung
kemih berada dibawah uterus dan didepan vagina (Tarwoto, 2009. Hal 325).
d. Uretra
Uretra merupakan
tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui proses miksi,
secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan uretra
anterior. Pada uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra pria
dewasa kurang lebih 23-25 cm, perbedaan panjang inilah yang menyebabkan
keluhan hambatan pengeluaran urine lebih sering terjadi pada pria.
Uretra posterior pada
pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang di lingkupi
oleh kelenjar prostat dan uretra pars membranasea.
Uretra anterior adalah bagian uretra
yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis, uretra anterior terdiri atas : 1).
Pars bulbosa. 2). Pars pendularis. 3). Fossa navikularis, dan 4). Meatus
uretra eksterna (Purnomo,
2009. Hal 4).
2. Fisiologi Sistem
perkemihan
a. Ginjal
Selain membuang
sisa-sisa metabolisme tubuh melalui urine, ginjal berfungsi juga dalam :
1) Mengontrol sekresi hormon-hormon
aldosteron dan ADH (anti diuretic hormone) dalam mengatur jumlah cairan
tubuh.
2) Mengatur metabolisme ion kalsium dan
vitamin D.
3) Menghasilkan beberapa hormon , antara
lain : eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, renin
yang berperan dalam mengatur tekanan darah, serta hormon prostaglandin (Purnomo,
2009. Hal. 2)
Fungsi Nefron darah
yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh defiltrasi (disaring) didalam
glomeruli kemudian ditubuh ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh
mengalami reabsobsi dan zat-zat yang masih sisa metabolisme mengalami sekresi
bersama air membentuk urine. Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh
defitrasi di glomelerus dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang
terbentuk di dalam nefron di salurkan melalui piramida ke sistem previkalisme
ginjal untuk kemudian disalurkan ke dalam ureter (Purnomo, 2009. Hal. 4)
b. Ureter
Jika terjadi sumbatan
pada aliran urine, terjadi kontraksi otot polos yang berlebihan yang
bertujuan untuk mendorong /mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih.
Kontraksi itu dirasakan sebagai nyeri kolik yang datang secara berkala,
sesuai dengan irama peristaltik ureter.
Untuk kepentingan
radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi menjadi dua bagian yaitu
: ureter pars abdominalis, yaitu berada dari pelvis renalis sampai menyilang
vasa iliaka, dan ureter pars pelvika, yaitu mulai dari persilangan dengan
vasa iliaka sampai masuk ke buli-buli. Disamping itu secara radiologi ureter
dibagi dalam tiga bagian yaitu : 1). Uretre 1/3 proksimal mulai dari pelvis
renalis sampai batas atas sakrum, 2). Ureter 1/3 medial mulai dari batas atas
sakrum sampai pada batas bawah sakrum, dan 3). Ureter 1/3 distal mulai batas
bawah sekrum sampai masuk ke buli-buli (Purnomo,
2009. Hal. 4)
c. Vesika Urinaria
Kapasitas maksimum
kandung kemih pada oran dewasa sekitar 300-450 ml, dan anak-anak antara
50-200 ml. Pada laki-laki kandung kemih berada dibelakang simpisis pubis dan
didepan rektum, pada wanita kandung kemih berada dibawah uterus dan didepan
vagina. Pada keadaan penuh akan memberikan rangsangan pada saraf aferen ke
pusat miksi sehingga terjadi kontraksi otot detrusor yang mendorong
terbukanya leher kandung kemih, sehingga terjadi proses miksi. Fungsi utama
dari ginjal adalah menampung urin dari ureter dan kemudian dikeluarkan
melalui uretra (Tarwoto, 2009. Hal. 325)
d. Mekanisme Berkemih
Urin
diproduksi oleh ginjal sekitar 1 ml/menit, tetapi dapat bervariasi antara
0.5-20 ml/menit. Aliran urin masuk ke kandung kemih dikontrol oleh gelombang
peristaltic yang terjadi setiap 10-150 detik. Aktivitas saraf parasimpatis
meningkatkan frekwensi peristaltik dan stimulasi simpatis menurunkan
frekwensi. Banyaknya aliran urin pada uretra dipengaruhi oleh adanya refleks
uretrorenal. Refleks ini diaktifkan oleh adanya obstruksi karena kontruksi
ureter dan juga kontriksi arterior afferen yang berakibat pada penurunan
produksi urin, demikian juga dapat pada adanya obstruksi ureter karena batu ureter
(Tarwoto, 2009. Hal. 326)
e. Uretra
Pada pria uretra
berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani, uretra di perlengkapi dengan
sfingter uretra interna yang terletak pada pembatasan buli-buli dan uretra,
serta stingter uretra eksterna yang terletak pada peerbatasan uretra anterior
dan posterior. Di dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara
kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi
berada didalam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra pars bulbosa,
serta kelenjar littre yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra
pars pendularis.
pada wanita uretra
berada di bawah simfisis pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. Tonus
otot sfingter uretra eksterna dan tonus otot levator ani berfungsi
mempertahankan agar urine tetap berada di dalam buli-buli pada saat perasaan
ingin miksi, miksi terjadi jika tekanan intravesika melebihi tekanan
intrauretra akibat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi sfingter uretra
eksterna ( Purnomo, 2009. Hal 4 )
|
0 Response to "ANATOMI FISIOLOGI SISTEM GINJAL MANUSIA"
Post a Comment