RANITIDIN
2:46:00 PM
Add Comment
Obat Generik :
Ranitidin
Obat Bermerek :
Acran, Aldin, Anitid, Chopintac, Conranin, Fordin, Gastridin, Hexer, Radin, Rancus, Ranilex, Ranin, Ranivel, Ranticid, Rantin, Ratan, Ratinal, Renatac, Scanarin, Tricker, Tyran, Ulceranin, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar
KOMPOSISI
Ranitidin 150 mg : Tiap tablet Ranitidin 150 mg mengandung Ranitidin HCl 168 mg yang setara dengan ranitidin 150 mg.
Ranitidin 300 mg : Tiap tablet Ranitidin 300 mg mengandung Ranitidin HCl 336 mg yang setara dengan ranitidin 300 mg.
FARMAKOLOGI
-Ranitidin HCl merupakan sediaan dari Ranitidin HCl dengan bentuk tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 150 mg dan kaplet tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 300 mg.
-Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.
-Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 – 3 jam pemberian oral. Ranitidin diekskresi melalui urin.
INDIKASI
-Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
-Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
-Pengobatan keadaan hipersekresi patologis, misal sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik.
KONTRAINDIKASI
Ranitidin kontraindikasi bagi pasien yang yang hipersensitif atau alergi terhadap Ranitidin.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
-Kondisi tukak usus 12 jari aktif (ulkus duodenum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 – 8 minggu.
-Kondisi tukak lambung aktif (ulkus peptikum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.
-Terapi pemeliharan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung : Ranitidin 150 mg, malam sebelum tidur.
-Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, Mastositosis Sistemik) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinis yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
-Kondisi refluks gastro esofagitis (gastroesophageal reflux, GER) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
-Kondisi esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 4 kali sehari.
-Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
- Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
EFEK SAMPING
-Sakit kepala
-Efek samping pada susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
-Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.
-Gastrointestinal : konstipasi / susah buang air besar, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan : pankreatitis.
-Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : atralgia, mialgia.
-Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia. Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
-Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria.
-Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia.
-Lain-lain : kasusu hipersensitivitas / alergi yang jarang terjadi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
-Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
-Karena ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita gangguan fungsi ginjal.
-Hati-hati pemberian ranitidin pada gangguan fungsi hati karena ranitidin dimetabolisme di hati.
-Hindarkan pemberian ranitidin pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
-Hati-hati penggunaan ranitidin pada wanita menyusui.
-Khasiat dan keamanan penggunaan ranitidin pada anak-anak belum terbukti.
-Waktu penyembuhan dan efek samping ranitidin pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.
-Pemberian ranitidin pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT
-Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.
-Pemberian ranitidin bersama dengan warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
KEMASAN
-Ranitidin, tablet salut selaput 150 mg, dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput.
-Ranitidin, kaptab salut selaput 300 mg, dus, 10 strip @ 10 kaptab salut selaput.
Sumber http://bukusakudokter.org
Ranitidin
Obat Bermerek :
Acran, Aldin, Anitid, Chopintac, Conranin, Fordin, Gastridin, Hexer, Radin, Rancus, Ranilex, Ranin, Ranivel, Ranticid, Rantin, Ratan, Ratinal, Renatac, Scanarin, Tricker, Tyran, Ulceranin, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar
KOMPOSISI
Ranitidin 150 mg : Tiap tablet Ranitidin 150 mg mengandung Ranitidin HCl 168 mg yang setara dengan ranitidin 150 mg.
Ranitidin 300 mg : Tiap tablet Ranitidin 300 mg mengandung Ranitidin HCl 336 mg yang setara dengan ranitidin 300 mg.
FARMAKOLOGI
-Ranitidin HCl merupakan sediaan dari Ranitidin HCl dengan bentuk tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 150 mg dan kaplet tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 300 mg.
-Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.
-Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 – 3 jam pemberian oral. Ranitidin diekskresi melalui urin.
INDIKASI
-Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
-Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
-Pengobatan keadaan hipersekresi patologis, misal sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik.
KONTRAINDIKASI
Ranitidin kontraindikasi bagi pasien yang yang hipersensitif atau alergi terhadap Ranitidin.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
-Kondisi tukak usus 12 jari aktif (ulkus duodenum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 – 8 minggu.
-Kondisi tukak lambung aktif (ulkus peptikum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.
-Terapi pemeliharan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung : Ranitidin 150 mg, malam sebelum tidur.
-Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, Mastositosis Sistemik) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinis yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
-Kondisi refluks gastro esofagitis (gastroesophageal reflux, GER) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
-Kondisi esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 4 kali sehari.
-Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
- Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
EFEK SAMPING
-Sakit kepala
-Efek samping pada susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
-Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.
-Gastrointestinal : konstipasi / susah buang air besar, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan : pankreatitis.
-Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : atralgia, mialgia.
-Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia. Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
-Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria.
-Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia.
-Lain-lain : kasusu hipersensitivitas / alergi yang jarang terjadi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
-Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
-Karena ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita gangguan fungsi ginjal.
-Hati-hati pemberian ranitidin pada gangguan fungsi hati karena ranitidin dimetabolisme di hati.
-Hindarkan pemberian ranitidin pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
-Hati-hati penggunaan ranitidin pada wanita menyusui.
-Khasiat dan keamanan penggunaan ranitidin pada anak-anak belum terbukti.
-Waktu penyembuhan dan efek samping ranitidin pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.
-Pemberian ranitidin pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT
-Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.
-Pemberian ranitidin bersama dengan warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
KEMASAN
-Ranitidin, tablet salut selaput 150 mg, dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput.
-Ranitidin, kaptab salut selaput 300 mg, dus, 10 strip @ 10 kaptab salut selaput.
Sumber http://bukusakudokter.org
0 Response to "RANITIDIN"
Post a Comment