Hati-hati, Narkoba Juga Ada di Obat Pelangsing
11:29:00 AM
Add Comment
Dalam keseharian, orang awam kadang susah mengenali jenis-jenis narkoba karena wujudnya bisa bermacam-macam. Bahkan ada juga narkoba yang dikemas dalam bentuk obat pelangsing. Hati-hati, jangan sembarangan minum obat untuk langsing.
“Memang ada. Amfetamin namanya, fungsinya untuk menekan rasa lapar,” kata dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, pakar diet dari RS Pertamina saat dikonfirmasi detikHealth, Rabu (6/3/2013).
Amfetamin yang dimaksud dr Titi merupakan psikotropika golongan II, yang penggunaanya dibatasi hanya untuk terapi. Obat ini digolongkan sebagai obat keras yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan, hanya hanya dibeli di apotek dengan resep dokter.
Dalam obat pelangsing, amfetamin memiliki efek stimulansia yang membuat pemakainya tidak pernah kehabisan energi. Hampir sama dengan ekstasi karena masih satu keluarga, yakni membuat orang jadi ingin selalu bergerak tanpa pernah mengenal lelah.
Di sisi lain, obat ini juga menekan nafsu makan. Efek ini sering dimanfaatkan untuk melangsingkan tubuh karena pemakainya jadi tidak doyan makan, namun selalu merasa kelebihan energi untuk terus bergerak. Nah, di sinilah bahaya amfetamin sebagai obat pelangsing.
“Bahayanya ya adiksi, jadi nggak doyan makan. Kalorinya turun, lama-lama kurang gizi,” kata dr Titi.
Soal narkoba dalam obat pelangsing juga disampaikan mantan anggota Dewan Pengawas Narkotika Internasional, Sri Suryowati. Menurut dia, narkoba bukan saja zat yang membuat teler. Tetapi narkoba juga termasuk obat yang membuat fungsi tubuh jadi berlipat tanpa capek.
“Obat pelangsing secara drastis, itu semua juga termasuk narkoba. Jenis zat psikoaktif baru,” kata Sri dalam ‘Laporan Tahunan Dewan Pengawas Narkotika Internasional (International Narcotic Control Board/INCB)’ dengan tema ‘Legal Haze’ di Menara Thamrin, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (5/3) kemarin.
Lebih jauh tentang kandungan narkoba dalam obat pelangsing akan diulas oleh para pakar kesehatan dalam ulasan khusus detikHealth hari ini. Ikuti terus artikel berikutnya.
Sumber : http://bukusakudokter.org.
“Memang ada. Amfetamin namanya, fungsinya untuk menekan rasa lapar,” kata dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, pakar diet dari RS Pertamina saat dikonfirmasi detikHealth, Rabu (6/3/2013).
Amfetamin yang dimaksud dr Titi merupakan psikotropika golongan II, yang penggunaanya dibatasi hanya untuk terapi. Obat ini digolongkan sebagai obat keras yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan, hanya hanya dibeli di apotek dengan resep dokter.
Dalam obat pelangsing, amfetamin memiliki efek stimulansia yang membuat pemakainya tidak pernah kehabisan energi. Hampir sama dengan ekstasi karena masih satu keluarga, yakni membuat orang jadi ingin selalu bergerak tanpa pernah mengenal lelah.
Di sisi lain, obat ini juga menekan nafsu makan. Efek ini sering dimanfaatkan untuk melangsingkan tubuh karena pemakainya jadi tidak doyan makan, namun selalu merasa kelebihan energi untuk terus bergerak. Nah, di sinilah bahaya amfetamin sebagai obat pelangsing.
“Bahayanya ya adiksi, jadi nggak doyan makan. Kalorinya turun, lama-lama kurang gizi,” kata dr Titi.
Soal narkoba dalam obat pelangsing juga disampaikan mantan anggota Dewan Pengawas Narkotika Internasional, Sri Suryowati. Menurut dia, narkoba bukan saja zat yang membuat teler. Tetapi narkoba juga termasuk obat yang membuat fungsi tubuh jadi berlipat tanpa capek.
“Obat pelangsing secara drastis, itu semua juga termasuk narkoba. Jenis zat psikoaktif baru,” kata Sri dalam ‘Laporan Tahunan Dewan Pengawas Narkotika Internasional (International Narcotic Control Board/INCB)’ dengan tema ‘Legal Haze’ di Menara Thamrin, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (5/3) kemarin.
Lebih jauh tentang kandungan narkoba dalam obat pelangsing akan diulas oleh para pakar kesehatan dalam ulasan khusus detikHealth hari ini. Ikuti terus artikel berikutnya.
Sumber : http://bukusakudokter.org.
0 Response to "Hati-hati, Narkoba Juga Ada di Obat Pelangsing"
Post a Comment