Kapan Bayi Mulai Bisa Diberi Makanan Tambahan ?
4:22:00 PM
Add Comment
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama untuk bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Tetapi setelah itu, bayi perlu diberikan makanan tambahan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Banyak orang tua yang masih belum tahu kapan sebaiknya bayi mulai diberikan makanan tambahan lain, apakah boleh sebelum usia 6 bulan atau harus diberikan setelah bayi berusia > 6 bulan. Dan juga apa tanda-tanda bayi bisa mulai diberikan makanan tambahan ?.
Kapan waktu yang tepat untuk mulai memberikan makanan tambahan pada bayi ?
Saat mulai mengenalkan makanan tambahan lain ke bayi atau yang biasa disebut dengan menyapih, sebaiknya saat bayi berusia sekitar 6 bulan. Hal ini merupakan tahapan penting dalam perkembangan bayi & bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk belajar mengekplorasi rasa & tekstur baru dari makanan.
Untuk permulaan, tidak penting seberapa banyak makanan yang dimakan oleh bayi karena yang penting adalah belajar membiasakan bayi untuk makan selain minum susu yang selama ini biasa dilakukan. Bayi juga tidak perlu diberi makan sebanyak 3 kali sehari, berikanlah ia makanan di waktu yang sesuai.
Secara bertahap, ibu akan dapat meningkatkan jumlah & jenis makanan yang dimakan oleh bayi sehingga pada akhirnya mereka bisa mengkonsumsi makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya, tetapi dalam porsi yang lebih kecil.
Penelitian menunjukkan bahwa selama 6 bulan pertama usianya, bayi tidak membutuhkan makanan apapun selain air susu ibu atau susu formula yang diberikan kepadanya. Hal ini memberikan waktu kepada sistem pencernaan bayi untuk berkembang sehingga mereka bisa menerima makanan padat nantinya. Hal ini termasuk makanan padat yang berbentuk puree & bubur susu sereal.
Kenapa harus menunggu hingga bayi siap ?
Bila memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan maka akan memberikan bayi perlindungan tambahan terhadap infeksi & juga akan terus memberikan perlindungan tersebut kepada bayi sepanjang usianya. Apakah bayi diberikan ASI ataupun susu formula, menunggu waktu yang tepat hingga bayi benar-benar siap untuk diberikan makanan tambahan akan banyak menghemat waktu saat pemberian makan. Hal ini karena bayi akan lebih cepat belajar untuk makan sendiri & menelan makanan dengan sesuai, sehingga lebih sedikit berantakan.
3 tanda bayi sudah siap diberikan makanan tambahan lain
Setiap bayi tidak sama antara satu dengan yang lainnya, tetapi ada 3 hal yang dapat menjadi tanda bahwa bayi sudah siap untuk diberikan makanan tambahan lainnya selain air susu ibu atau susu formula.
Dan sangat jarang tanda-tanda tersebut akan muncul sebelum bayi berusia 6 bulan, tanda-tanda tersebut adalah :
Bayi sudah dapat berada dalam posisi duduk & menahan kepala dengan mantap.
Bayi sudah dapat mengkoordinasikan antara mata dengan tangan & mulut, sehingga mereka bisa menatap makanan, mengambilnya & memasukkannya ke dalam mulut tanpa bantuan orang lain.
Bayi sudah bisa menelan makanan. Bayi yang belum siap untuk menelan makanan, akan mendorong makanan tersebut keluar dari mulutnya. Sehingga makanan tersebut akan lebih banyak yang terbuang dari yang masuk ke dalam mulutnya.
Selain itu terdapat tanda-tanda lain yang sering keliru diartikan oleh orang tua, yang mengira bahwa bayinya sudah siap untuk diberikan makanan tambahan, yaitu :
Memasukan tangan ke mulut
Bangun saat malam hari dimana sebelumnya mereka selalu tidur nyenyak
Menginginkan susu lebih banyak dari sebelumnya
Tanda-tanda tersebut di atas adalah tanda –tanda normal & tidak selalu berarti bahwa bayi merasa lapar atau mulai membutuhkan tambahan makanan lain selain ASI atau susu formula. Memberikan makanan tambahan tidak akan menjamin bayi tersebut dapat tidur lebih pulas, oleh karena itu pemberian ASI atau susu formula tambahan biasanya cukup sampai mereka bisa diberikan makanan tambahan lain.
Yang sebaiknya dilakukan dalam pemberian makanan tambahan pada bayi
Tips jenis makanan tambahan yang bisa diberikan sesuai dengan usia bayi
-Usia 0-6 bulan
Pada usia ini bayi hanya perlu diberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula. Susu formula lanjutan tidak disarankan untuk diberikan kepada bayi yang berusia < 6 bulan & tidak perlu diberikan juga setelah berusia > 6 bulan. Bila setelah berkonsultasi ke dokter, diperbolehkan untuk memberikan makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan, maka sebaiknya hindari beberapa jenis makanan tertentu karena dapat membuat bayi menjadi alergi atau sakit. Makanan tersebut adalah : makanan yang mengandung terigu, gluten, kacang tanah & produk dari kacang tanah, biji-bijian, hati, telur, ikan, kerang, susu sapi & keju lembut atau keju yang belum melalui proses pasteurisasi.
- Mulai usia 6 bulan
Makanan pertama yang diberikan kepada bayi bisa berupa : kentang yang dihaluskan atau buah & sayur yang dikukus hingga lembut, seperti misalnya : kentang, ubi, lobak, wortel, apel atau pir. Semua buah yang dikukus tersebut sebaiknya didinginkan sebelum diberikan. Selain itu bisa juga diberikan buah yang memang sudah bertekstur halus, seperti misalnya : peach, melon, pisang yang masak & alpukat. Buah-buahan tersebut bisa dihaluskan terlebih dahulu atau diberikan langsung. Selain itu bisa juga diberikan bubur sereal khusus untuk bayi yang telah dicampur dengan susu yang biasa dikonsumsi oleh bayi. Selain itu, tetap berikan kepada bayi air susu ibu ataupun susu formula seperti biasanya, tetapi jangan berikan susu sapi untuk diminum langsung, setidaknya hingga bayi berusia 1 tahun.
Makanan berikutnya yang bisa diberikan adalah : daging yang dimasak hingga lembut seperti misalnya ayam atau ikan yang dihaluskan (periksa dengan seksama supaya tidak ada tulang yang tertinggal), pasta, mie, nasi & telur rebus yang dihaluskan. Susu sapi bisa digunakan untuk campuran masak atau dicampurkan ke dalam makanan setelah bayi berusia > 6 bulan.
Cangkir : Kenalkan penggunaan cangkir saat bayi berusia > 6 bulan & berikan minuman/air saat bayi makan. Dengan menggunakan cangkir terbuka atau cangkir tanpa sedotan akan membantu bayi belajar untuk menyesap minuman & juga baik untuk pertumbuhan gigi bayi.
- Usia 8-9 bulan
Secara bertahap, pada saat ini bayi mulai bisa diberikan makanan hingga 3 kali sehari. Sebaiknya berikan kombinasi dari makanan yang dihaluskan, makanan yang dipegang & makanan yang dipotong-potong. Makanan yang diberikan sebaiknya terdiri dari beberapa jenis makanan, seperti misalnya : buah & sayur; roti, nasi, pasta, kentang & makanan yang mengandung tepung lainnya; daging, ikan, telur & produk protein non susu lainnya, susu & produk olahan susu.
- Mulai usia 12 bulan
Saat ini, bayi mulai diberikan makanan 3 kali sehari ditambah dengan pemberian air susu ibu (ASI) atau susu formula & makanan ringan yang menyehatkan seperti misalnya : buah, sayur, roti panggang & kue beras.
Bayi juga bisa diberikan susu sapi cair sebagai minuman. Pilih produk yang berjenis full fat karena anak-anak berusia < 2 tahun memerlukan lemak tambahan serta vitamin yang terdapat dalam produk tersebut. Sejak berusia 2 tahun, bila mereka makan & tumbuh dengan baik, mereka bisa mengkonsumsi susu semi skimmed. Sedangkan mulai usia 5 tahun, mereka bisa diberikan susu skimmed dan susu dengan lemak 1 %.
Bayi bisa diberikan :
3 - 4 kali sehari makanan yang mengandung tepung seperti misalnya : kentang, roti & nasi.
3 – 4 kali sehari buah & sayur.
2 kali sehari daging, ikan, telur atau sumber protein non susu lainnya.
Tips supaya bayi mau mengeksplorasi makanan tambahan yang diberikan
- Pola makan yang sehat.
Bayi akan menyukai makanan yang biasa mereka konsumsi, jadi berikan kepada mereka makanan yang sehat dari jenis yang berbeda-beda. Dengan cara ini diharapkan, bayi akan tetap suka mengkonsumsi makanan tersebut saat mereka besar nanti. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan yang sehat & memudahkan untuk menyiapkan makanan kepada mereka nantinya. Selain itu, jangan berikan kepada mereka makanan atau minuman yang sudah diberi gula & garam ataupun makanan berlemak, karena hal tersebut membuat mereka jadi lebih menyukai makanan tersebut nantinya.
- Makanan padat & susu.
Saat bayi mulai banyak mengkonsumsi makanan padat, mereka akan lebih mengurangi minum susu. Bayi harus tetap diberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula setidaknya dalam 1 tahun pertama usianya, dimana untuk ASI bisa tetap diberikan selama ibu & bayinya menghendaki. Setelah berusia 12 bulan, maka susu sapi cair bisa diberikan sebagai minuman utama. Susu formula lanjutan atau susu untuk pertumbuhan tidak terlalu diperlukan setelah bayi berusia > 12 bulan.
- Luangkan waktu.
Luangkan banyak waktu saat memberi makan bayi, terutama saat pertama kali. Melakukan dengan tergesa-gesa atau memaksa bayi akan dapat menimbulkan masalah. Berikan makanan bila bayi menginginkan & berhenti saat terlihat bayi sudah merasa cukup.
- Biarkan bila berantakan.
Saat memberi makan bayi dapat membuat ruangan menjadi berantakan, tetapi hal tersebut merupakan tahap penting dalam perkembangan bayi. Tutupi lantai dengan Koran bekas untuk memudahkan membersihkan ruangan setelah selesai waktu makan.
- Tunjukkan pada bayi saat makan bersama.
Bayi meniru apa yang dilakukan oleh orang tua & anggota keluarga lainnya. Dengan menunjukkan pada bayi bahwa kalian juga mengkonsumsi makanan yang sehat, maka bayi akan mengikuti. Bayi juga senang memperhatikan saat seseorang sedang makan & belajar sebagai bagian dari waktu makan keluarga. Supaya bayi merasa dilibatkan, ajaklah mereka bicara atau berikan makanan saat anggota keluarga lain juga sedang makan. Dengan mempunyai waktu makan yang sama setiap hari, membuat bayi lebih mudah memahami kapan diharapkan untuk makan.
- Makan dengan tangan.
Biarkan bayi untuk makan dengan tangan mereka sendiri. Dengan cara ini mereka dapat menunjukkan makanan apa yang mereka sukai & mengetahui berbagai jenis makanan yang berbeda. Hal tersebut juga dapat membuat waktu makan menjadi lebih mengasyikkan. Sebagai panduan, makanan terbaik yang bisa dimakan dengan tangan adalah makanan yang bisa dipotong hingga sebesar jari, sehingga memudahkan bayi untuk memegang makanan tersebut & memasukkannya ke dalam mulut.
- Seberapa banyak.
Sebagian besar bayi akan tahu bila mereka sudah kenyang, jadi jangan memaksa mereka untuk menghabiskan makanan bila mereka sudah tidak mau lagi. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering lebih sesuai untuk mereka. Jangan khawatir bila bayi tidak makan banyak dalam sehari, apa yang mereka makan dalam waktu 1 minggu lebih penting.
- Buatan sendiri lebih baik.
Makanan yang dibuat sendiri & terdiri dari bahan yang sederhana tanpa tambahan sugar ataupun garam lebih baik. Makanan yang berlebih dapat disimpan di dalam kulkas ataupun lemari pembeku. Bila ingin dikonsumsi, ibu tinggal memanaskannya saja. Hal ini juga membuat bayi terbiasa dengan makanan buatan rumah & juga dapat menghemat uang.
- Makanan bayi dalam botol atau kemasan.
Makanan bayi dalam botol atau kemasan dapat bermanfaat, tetapi porsinya sering kali terlalu banyak. Selain itu, makanan tersebut juga mempunyai tekstur yang sama sehingga lebih menyulitkan bayi untuk menerima makanan dengan tekstur yang berbeda. Makanan dalam kemasan dapat bermanfaat ketika ibu tidak mempunyai banyak waktu atau ketika sedang berpergian keluar rumah.
- Duduk tegak.
Pastikan bayi untuk duduk dengan tegak sehingga mereka bisa mengeksplorasi makanan dengan lebih baik & juga menghindari kemungkinan tersedak.
- Tawarkan makanan yang berbeda.
Bayi suka memilih makanannya sendiri & terkadang memerlukan waktu untuk terbiasa dengan makanan yang berbeda. Jadi, sering-seringlah memberikan mereka makanan dalam jumlah yang sedikit , sehingga mereka terbiasa dengan jenis makanan baru.
Kapan waktu yang tepat untuk mulai memberikan makanan tambahan pada bayi ?
Saat mulai mengenalkan makanan tambahan lain ke bayi atau yang biasa disebut dengan menyapih, sebaiknya saat bayi berusia sekitar 6 bulan. Hal ini merupakan tahapan penting dalam perkembangan bayi & bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk belajar mengekplorasi rasa & tekstur baru dari makanan.
Untuk permulaan, tidak penting seberapa banyak makanan yang dimakan oleh bayi karena yang penting adalah belajar membiasakan bayi untuk makan selain minum susu yang selama ini biasa dilakukan. Bayi juga tidak perlu diberi makan sebanyak 3 kali sehari, berikanlah ia makanan di waktu yang sesuai.
Secara bertahap, ibu akan dapat meningkatkan jumlah & jenis makanan yang dimakan oleh bayi sehingga pada akhirnya mereka bisa mengkonsumsi makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya, tetapi dalam porsi yang lebih kecil.
Penelitian menunjukkan bahwa selama 6 bulan pertama usianya, bayi tidak membutuhkan makanan apapun selain air susu ibu atau susu formula yang diberikan kepadanya. Hal ini memberikan waktu kepada sistem pencernaan bayi untuk berkembang sehingga mereka bisa menerima makanan padat nantinya. Hal ini termasuk makanan padat yang berbentuk puree & bubur susu sereal.
Kenapa harus menunggu hingga bayi siap ?
Bila memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan maka akan memberikan bayi perlindungan tambahan terhadap infeksi & juga akan terus memberikan perlindungan tersebut kepada bayi sepanjang usianya. Apakah bayi diberikan ASI ataupun susu formula, menunggu waktu yang tepat hingga bayi benar-benar siap untuk diberikan makanan tambahan akan banyak menghemat waktu saat pemberian makan. Hal ini karena bayi akan lebih cepat belajar untuk makan sendiri & menelan makanan dengan sesuai, sehingga lebih sedikit berantakan.
3 tanda bayi sudah siap diberikan makanan tambahan lain
Setiap bayi tidak sama antara satu dengan yang lainnya, tetapi ada 3 hal yang dapat menjadi tanda bahwa bayi sudah siap untuk diberikan makanan tambahan lainnya selain air susu ibu atau susu formula.
Dan sangat jarang tanda-tanda tersebut akan muncul sebelum bayi berusia 6 bulan, tanda-tanda tersebut adalah :
Bayi sudah dapat berada dalam posisi duduk & menahan kepala dengan mantap.
Bayi sudah dapat mengkoordinasikan antara mata dengan tangan & mulut, sehingga mereka bisa menatap makanan, mengambilnya & memasukkannya ke dalam mulut tanpa bantuan orang lain.
Bayi sudah bisa menelan makanan. Bayi yang belum siap untuk menelan makanan, akan mendorong makanan tersebut keluar dari mulutnya. Sehingga makanan tersebut akan lebih banyak yang terbuang dari yang masuk ke dalam mulutnya.
Selain itu terdapat tanda-tanda lain yang sering keliru diartikan oleh orang tua, yang mengira bahwa bayinya sudah siap untuk diberikan makanan tambahan, yaitu :
Memasukan tangan ke mulut
Bangun saat malam hari dimana sebelumnya mereka selalu tidur nyenyak
Menginginkan susu lebih banyak dari sebelumnya
Tanda-tanda tersebut di atas adalah tanda –tanda normal & tidak selalu berarti bahwa bayi merasa lapar atau mulai membutuhkan tambahan makanan lain selain ASI atau susu formula. Memberikan makanan tambahan tidak akan menjamin bayi tersebut dapat tidur lebih pulas, oleh karena itu pemberian ASI atau susu formula tambahan biasanya cukup sampai mereka bisa diberikan makanan tambahan lain.
Yang sebaiknya dilakukan dalam pemberian makanan tambahan pada bayi
- Selalu dampingi bayi ketika makan, untuk berjaga-jaga apabila mereka tersedak
- Biarkan bayi menikmati menyentuh & memegang makanan
- Biarkan bayi makan sendiri dengan menggunakan tangan mereka, ketika mereka tertarik melakukannya
- Bila saat itu bayi belum tertarik untuk makan, jangan dipaksa. Tunggu saat berikutnya hingga mereka tertarik
- Bila menggunakan sendok, tunggu hingga bayi membuka mulut sebelum menyuapinya. Bayi juga biasanya tertarik untuk memegang sendoknya sendiri
- Mulailah dengan memberikan beberapa potong / sendok makanan, sekali sehari
- Periksa dulu tingkat kehangatan dari makanan yang diberikan
- Tidak perlu menambahkan garam, gula ataupun penyedap rasa ke dalam makanan yang diberikan
Tips jenis makanan tambahan yang bisa diberikan sesuai dengan usia bayi
-Usia 0-6 bulan
Pada usia ini bayi hanya perlu diberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula. Susu formula lanjutan tidak disarankan untuk diberikan kepada bayi yang berusia < 6 bulan & tidak perlu diberikan juga setelah berusia > 6 bulan. Bila setelah berkonsultasi ke dokter, diperbolehkan untuk memberikan makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan, maka sebaiknya hindari beberapa jenis makanan tertentu karena dapat membuat bayi menjadi alergi atau sakit. Makanan tersebut adalah : makanan yang mengandung terigu, gluten, kacang tanah & produk dari kacang tanah, biji-bijian, hati, telur, ikan, kerang, susu sapi & keju lembut atau keju yang belum melalui proses pasteurisasi.
- Mulai usia 6 bulan
Makanan pertama yang diberikan kepada bayi bisa berupa : kentang yang dihaluskan atau buah & sayur yang dikukus hingga lembut, seperti misalnya : kentang, ubi, lobak, wortel, apel atau pir. Semua buah yang dikukus tersebut sebaiknya didinginkan sebelum diberikan. Selain itu bisa juga diberikan buah yang memang sudah bertekstur halus, seperti misalnya : peach, melon, pisang yang masak & alpukat. Buah-buahan tersebut bisa dihaluskan terlebih dahulu atau diberikan langsung. Selain itu bisa juga diberikan bubur sereal khusus untuk bayi yang telah dicampur dengan susu yang biasa dikonsumsi oleh bayi. Selain itu, tetap berikan kepada bayi air susu ibu ataupun susu formula seperti biasanya, tetapi jangan berikan susu sapi untuk diminum langsung, setidaknya hingga bayi berusia 1 tahun.
Makanan berikutnya yang bisa diberikan adalah : daging yang dimasak hingga lembut seperti misalnya ayam atau ikan yang dihaluskan (periksa dengan seksama supaya tidak ada tulang yang tertinggal), pasta, mie, nasi & telur rebus yang dihaluskan. Susu sapi bisa digunakan untuk campuran masak atau dicampurkan ke dalam makanan setelah bayi berusia > 6 bulan.
Cangkir : Kenalkan penggunaan cangkir saat bayi berusia > 6 bulan & berikan minuman/air saat bayi makan. Dengan menggunakan cangkir terbuka atau cangkir tanpa sedotan akan membantu bayi belajar untuk menyesap minuman & juga baik untuk pertumbuhan gigi bayi.
- Usia 8-9 bulan
Secara bertahap, pada saat ini bayi mulai bisa diberikan makanan hingga 3 kali sehari. Sebaiknya berikan kombinasi dari makanan yang dihaluskan, makanan yang dipegang & makanan yang dipotong-potong. Makanan yang diberikan sebaiknya terdiri dari beberapa jenis makanan, seperti misalnya : buah & sayur; roti, nasi, pasta, kentang & makanan yang mengandung tepung lainnya; daging, ikan, telur & produk protein non susu lainnya, susu & produk olahan susu.
- Mulai usia 12 bulan
Saat ini, bayi mulai diberikan makanan 3 kali sehari ditambah dengan pemberian air susu ibu (ASI) atau susu formula & makanan ringan yang menyehatkan seperti misalnya : buah, sayur, roti panggang & kue beras.
Bayi juga bisa diberikan susu sapi cair sebagai minuman. Pilih produk yang berjenis full fat karena anak-anak berusia < 2 tahun memerlukan lemak tambahan serta vitamin yang terdapat dalam produk tersebut. Sejak berusia 2 tahun, bila mereka makan & tumbuh dengan baik, mereka bisa mengkonsumsi susu semi skimmed. Sedangkan mulai usia 5 tahun, mereka bisa diberikan susu skimmed dan susu dengan lemak 1 %.
Bayi bisa diberikan :
3 - 4 kali sehari makanan yang mengandung tepung seperti misalnya : kentang, roti & nasi.
3 – 4 kali sehari buah & sayur.
2 kali sehari daging, ikan, telur atau sumber protein non susu lainnya.
Tips supaya bayi mau mengeksplorasi makanan tambahan yang diberikan
- Pola makan yang sehat.
Bayi akan menyukai makanan yang biasa mereka konsumsi, jadi berikan kepada mereka makanan yang sehat dari jenis yang berbeda-beda. Dengan cara ini diharapkan, bayi akan tetap suka mengkonsumsi makanan tersebut saat mereka besar nanti. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan yang sehat & memudahkan untuk menyiapkan makanan kepada mereka nantinya. Selain itu, jangan berikan kepada mereka makanan atau minuman yang sudah diberi gula & garam ataupun makanan berlemak, karena hal tersebut membuat mereka jadi lebih menyukai makanan tersebut nantinya.
- Makanan padat & susu.
Saat bayi mulai banyak mengkonsumsi makanan padat, mereka akan lebih mengurangi minum susu. Bayi harus tetap diberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula setidaknya dalam 1 tahun pertama usianya, dimana untuk ASI bisa tetap diberikan selama ibu & bayinya menghendaki. Setelah berusia 12 bulan, maka susu sapi cair bisa diberikan sebagai minuman utama. Susu formula lanjutan atau susu untuk pertumbuhan tidak terlalu diperlukan setelah bayi berusia > 12 bulan.
- Luangkan waktu.
Luangkan banyak waktu saat memberi makan bayi, terutama saat pertama kali. Melakukan dengan tergesa-gesa atau memaksa bayi akan dapat menimbulkan masalah. Berikan makanan bila bayi menginginkan & berhenti saat terlihat bayi sudah merasa cukup.
- Biarkan bila berantakan.
Saat memberi makan bayi dapat membuat ruangan menjadi berantakan, tetapi hal tersebut merupakan tahap penting dalam perkembangan bayi. Tutupi lantai dengan Koran bekas untuk memudahkan membersihkan ruangan setelah selesai waktu makan.
- Tunjukkan pada bayi saat makan bersama.
Bayi meniru apa yang dilakukan oleh orang tua & anggota keluarga lainnya. Dengan menunjukkan pada bayi bahwa kalian juga mengkonsumsi makanan yang sehat, maka bayi akan mengikuti. Bayi juga senang memperhatikan saat seseorang sedang makan & belajar sebagai bagian dari waktu makan keluarga. Supaya bayi merasa dilibatkan, ajaklah mereka bicara atau berikan makanan saat anggota keluarga lain juga sedang makan. Dengan mempunyai waktu makan yang sama setiap hari, membuat bayi lebih mudah memahami kapan diharapkan untuk makan.
- Makan dengan tangan.
Biarkan bayi untuk makan dengan tangan mereka sendiri. Dengan cara ini mereka dapat menunjukkan makanan apa yang mereka sukai & mengetahui berbagai jenis makanan yang berbeda. Hal tersebut juga dapat membuat waktu makan menjadi lebih mengasyikkan. Sebagai panduan, makanan terbaik yang bisa dimakan dengan tangan adalah makanan yang bisa dipotong hingga sebesar jari, sehingga memudahkan bayi untuk memegang makanan tersebut & memasukkannya ke dalam mulut.
- Seberapa banyak.
Sebagian besar bayi akan tahu bila mereka sudah kenyang, jadi jangan memaksa mereka untuk menghabiskan makanan bila mereka sudah tidak mau lagi. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering lebih sesuai untuk mereka. Jangan khawatir bila bayi tidak makan banyak dalam sehari, apa yang mereka makan dalam waktu 1 minggu lebih penting.
- Buatan sendiri lebih baik.
Makanan yang dibuat sendiri & terdiri dari bahan yang sederhana tanpa tambahan sugar ataupun garam lebih baik. Makanan yang berlebih dapat disimpan di dalam kulkas ataupun lemari pembeku. Bila ingin dikonsumsi, ibu tinggal memanaskannya saja. Hal ini juga membuat bayi terbiasa dengan makanan buatan rumah & juga dapat menghemat uang.
- Makanan bayi dalam botol atau kemasan.
Makanan bayi dalam botol atau kemasan dapat bermanfaat, tetapi porsinya sering kali terlalu banyak. Selain itu, makanan tersebut juga mempunyai tekstur yang sama sehingga lebih menyulitkan bayi untuk menerima makanan dengan tekstur yang berbeda. Makanan dalam kemasan dapat bermanfaat ketika ibu tidak mempunyai banyak waktu atau ketika sedang berpergian keluar rumah.
- Duduk tegak.
Pastikan bayi untuk duduk dengan tegak sehingga mereka bisa mengeksplorasi makanan dengan lebih baik & juga menghindari kemungkinan tersedak.
- Tawarkan makanan yang berbeda.
Bayi suka memilih makanannya sendiri & terkadang memerlukan waktu untuk terbiasa dengan makanan yang berbeda. Jadi, sering-seringlah memberikan mereka makanan dalam jumlah yang sedikit , sehingga mereka terbiasa dengan jenis makanan baru.
0 Response to "Kapan Bayi Mulai Bisa Diberi Makanan Tambahan ?"
Post a Comment